CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 07 Mei 2012

Laporan Agroklimat



PENDAHULUAN


Latar Belakang

            Ubi jalar (Ipomea batatas L.) dinmakan demikian karena batangnya menjalar. Tanaman ini termasuk keluarga convolvoceae, satu keluarga dengan kangkung. Ubi jalar adalah tamanam tropis, jenisnya banyak sekali, ada umbinya berwarna merah, putih, kuning dan lain-lain. (Soemartono,1983).
            Ubi jalar adalah tamnaman tropis jenisnya banyak sekali dan namanya pun di tiap daerah berbeda beda seperti ubi jendral, mangkrong, nadir, dan sebagainya (Soemartono,1983)
            Ubi jlar di tanam oleh suku maya di amerika tengah, inka di peru, dan moasi di selandia baru, lama sebelum abad ke-16. Ubi jalar di temukan di sejumlah gua di peru, mungkin species liar di perkirakan berumur lebih dari 800 tahun (Rubatzky dan yamaguchi, 1998)
            Di Indonesia ubi jalar sebagai komoditas pangan, belum sebanding dengan padi atau jagung. Penggunaan ubi jalar sebagai tanaman pokok sepanjang tahun terbatas di konsumsi oleh penduduk irian jaya dan Maluku. Selama ini masyarakat menganggap bahwa ubi jalar merupakan bahan pangan dalam situasi darurat (Manurung, 2007)
            Pada tahun 1964 reaksi fotosintesis secara jelas dapat di gambarkan sebagai pertukaran gas:
            6CO2+6H2O-C6H12O6+6O2
Dalam reaksi tersebut sebanyak 691.000 kalori energy di serap dan di konversi ke dalam bentuk glukosa.(Soemarsono,2000)


Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan dari penulisan draft ini adalah untuk mengetahui hubungan evaporasi terhadap fotositesis pada tanaman ubi jalar (Ipomea batatas L.)

Kegunaan Penulisan

-          Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikum di Laboratorium Agroklimatologi Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan


-          Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan



TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman

            Adapun sistematika dari tanaman ubi jalar menurut Steenis (2003) adalah sebagai berikut
            Kingdom     : Plantae
            Division       : Sphermathopyta
            Subdivision  : Angiospermae
            Klass            : Dicotyledoneae
            Ordo            : Convolvulaceales
            Family          : Convolvulaceae
            Genus           : Ipomoea
            Species          : (Ipomea batatas L.)

            Akar serabut dapat tumbuh secara adventif dari kedua sisi tiap ruas pada bagian batang yang bersinggungan dengan tanah. Organ penyimpan yang layak santap yang secara salah kaprah disebut umbi adalah akar (ubi) yang terbentuk dari penebalan akar sekunder. Biasanya, sekitar 15% dari seluruh akar yang terbentuk akan menebal dan membentuk organ lumbung yang tumbuh agak dangkal, pada kedalaman 25cm dari permukaan tanah
(Rubatzky dan Yamaguchi, 1997).
            Warna daun ada yang hijau dan ada yang ungu, sedangkan bentuk daun ada yang bulat dan ada yang serupa jantung. Menurut umumnya, jenis ubi jalar dapat dibagi dua golongan yaitu (a). berumur pendek dapat dipungut pada umur 4-6 bulan dan (b). berumur panjang dapat dipungut sesudah 8-9 bulan biasanya berasal dari Australia
(Soemartono, 1983).
            Tipe tanaman ubi jalar di tentukan panjang batang utamanya dan di kelompokan ke dalam tipe tegak kalau panjang batangnya kurang dari 15cm semi tegak, 75-150cm menjalar, 151-250 sangat menjalar, diameter panjang ubi jalar umumnya berkisar antara 3-10 mm (Sulistijawati dan Harta,1994).
                        Mahkota bunga menyatu berbentuk terompet, berdiameter 3-4 cm, berwarna merah jambu pucat dengan leher terompet kemerahan, ungu pucat atau ungu, menyerupai warna bunga mekar pagi (morning glory). Bunga dan mekar pada pagi hari dan menutup serta layu dalam beberapa jam. Penyerbukan dilakukan oleh serangga (Rubatzky dan Yamaguchi, 1997).
            Biji terbentuk  dalam kapsul sebanyak 1-4 biji. Biji matang berwarna hitam bentuknya memipih dank eras dan biasanya memerlukan pengausan (skarifikasi) untuk membantu perkecambahan (Rubatzky dan Yamaguchi, 1997).
Syarat Tumbuh
Tanah
Tanah yang baik bagi ubi jalar ialah tanah pasir campur lempung yang gembur dan tak mengandung banyak air. Pada tanah yang terlalu subur, ubi jalar mempunyai banyak daun dan batang, sedangkan ubinya sedikit atau tidak ada sama sekali. Juga pada tanah yang terlalu banyak air akan menyebabkan ubi menjadi busuk. Ubi jalar cocok pada tanah asam pH yang baik adalah +6,0 (Soemartono, 1983).
      Suhu tanah 28-30° C adalah yang terbaik untuk menghasilkan kecambah, yang biasanya muncul dalam 1-2 minggu. Bibit tersebut siap untuk dicabut  dan dipindah-tanamkan setelah berumur 4-6 minggu. Suhu rendah menyebabkan perkecambahan dan pertumbuhan kecambah lambat. Suhu lebih dari 30°C menghasilkan kecambah ramping tinggi yang kemapanannya jelek setelah dipindah tanam (Rubatzky dan Yamaguchi, 1997).
      Ubi jalar menyukai tanah liat berpasir remah yang berdrainase baik, dengan aerasi yang memadai. Pemadatan tanah berpengaruh buruk terhadap bentuk dan ukuran ubi. Tanaman ubi jalar agak toleran terhadap pH rendah dan dapat beradaptasi pada kisaran pH 4,5-7,5, pH optimum sekitar 6,0-7,5    (Rubatzky dan Yamaguchi, 1997).  

Iklim

Ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab, mengandung banyak air, serta dapat tumbuh baik di tanah rendah maupun di pegunungan(sampai 1000 m). suhu optimum 27 drajat celcius dan lama penyinaran 11-12 jam per hari dan dapat tumbuh sepanjang tahun (Soemartono,1983). 
Sektar separuh dari system perakaran total berada pada kedalaman 30cm dari permukaan, sebagian akan dapat di temukan sedalam 2 m. tanaman ini tidak toleran terhadap banjir, tanah tergenang dapat menurunkan hasil. Namun curah hujan yang sangat besar dapat di toleransi jika draenase tanah baik (Rubatzky dan yamaguchi).
            Curah hujan mempengaruhi pembentukan umbi pada tanaman ubi jalar dimana apabila tanaman tersebut kekurangan air maka pembentukan umbinya akan terhambat(Soemartono,1983)   

Evaporasi
Evaporasi merupakan proses perubahan dari bentuk cairan dari uap air ke atmosfer baik yang terjadi pada permukaan daratan, perairan maupun vegetasi. Proses evaporasi memerlukan sejumlah energy. Energy yang di gunakan  untuk menguapkan  adalah 580 cal(Hanum,2010).
            Evaporasi berpengaruh terhadap pertumbuhan produktivitas tanaman, evaporasi yangf baik sangat berpengaruh terhadap penyarapan hara karena metabolism dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman(Cahyono,2003).
            Kehilangan air melalui permukaan teras atau penguapan dan melalui permukaan tanaman disebut evapotranspirasiatau kadang kadang di sebut penggunaan air tanaman(guslim,2009).
            Jumlah air yang di butuhkan atau yang digunakan tanaman tergantung dari beberapa factor lingkungan(iklim dan tanah) serta tanaman(Guslim,2009).
            Evaporasi merupakan salah satu komponen neraca air atau menjadi dua komponen bila di pilih menjadi evaporasi dan transpirasi(Guslim,).                                                                                                                  
            Pada suatu areal pertanian, penyediaan air bagi tanaman berasal dari curah hujan atau irigasi sedangkan kehilangan air dapat berupa drainase, limpasan  permukaan, evaporasi dan transpirasi Sadjad,
Fotosintesis
Jika intensitas cahaya atau konsentari CO2 menjadi factor pembatas fotosintesis maka evaporasi tidak akan mempengaruhi fotosintesis atau sangat kecil pengaruhnya karena reaksi reaksi kimia tidak peka terhadap evaporasi 
(Soemarsono,2000)
            Selain factor factor luar yang mempengaruhi fotosintesis factor dalam yang juga penting dalam mengontrol proses ini adalah konsentrasi klorofil,enzim, dan deficit air(Lakitan,1998) 
KESIMPULAN


1.      Ubi jalar merupakan tanaman dikotil yang pertama kali di tanam oleh suku maya di amerika tengah, inka di peru, dan maoni di selandia baru sebelum abad ke-16


2.      Ubi jalar berakar serabut yang dapat tumbuh secara adventif dari kedua ssi tiap ruas pada bagian batang


3.      Jika intensitas cahaya atau konsentrasi CO2 menjadi factor pembatas maka evaporasi tidak aka mempengaruhi atau sangat kecil pengaruhnya.


4.      Selain factor factor luar(evaporasi) ada juga factor dalam yang mempengaruhi yaitu konsentrasi klorofil, deficit air, dan konsentrasi enzim


5.      Kehilangan air melalui permukaan teras atau penguapan dan melalui permukaan tanaman disebut evapotranspirasi.

DAFTAR PUSTAKA


Guslim. 2007. Agroklimatologi. USU Press. Medan


Hanum. 2010. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. USU press. Medan


Manurung. 2007. Pengaruh Hama Terhadap Pertumbuhan Ubi Jalar. USU





Rubatzky, V.E. dan M, Yamaguchi. 1997. Sayuran Dunia. ITB. Bandung


Soemarsono. 2000.Analisis KUantitatif Pertumbuhan kedelai.Soemarsono doc.


Sadjad, S. 1994. Dari Benih Kepada Benih. Gramedia Sarana. Jakarta


Soemartono. 1983. Ubi Jalar. Yasaguna. Jakarta


Steenis, V. 2003. Flora. PT. Padaya Paramitha. Jakarta





Zulkarnain, H. 2009. Dasar-Dasar Hortikultura. Bumi Aksara. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar